Selasa, 21 Januari 2014

Aku Sudah Lupa



Jangan tanyakan aku. Kenapa aku terus melongok memandangmu Dengan sejuta pertanyaan bercabang di otakku.
Jangan tanyakan aku. Kenapa hanya selalu ada tatapan hampa Yang sering kau dapati dari rona wajahku.

Haruskah aku katakan lantang padamu ?
Atau masih kurangkah reaksiku untuk menunjukan kalau aku sudah lupa.
Tentang kejadian ketika anak kita masih beringus.  Kejadian kala anak kita masih senang merengek-rengek untuk selalu dekat denganmu.

Sehingga suatu saat kau campakan aku. Wanita berkebaya lusuh dengan anak ingusan yang selalu rindu, dengan pelukan tangan ayahnya yang ganas bak singa betina yang selalu kelaparan melahap pipi wanita lemah sepertiku.

Masih ingatkah kamu tentang pergimu tanpa meniggalkan sekeping uang, yang bisa kami pakai untuk menukar secupa beras di pondok berdinding kayu itu.
Dan kini kau kembali diantara temaram lilin yang hampir mati dalam satu malam jumat yang basah. kau datang kembali di saat maafku mendekati habis. Dengan pipi penuh basah aku berujar di depan wajahmu yang sesak dengan sadar sejuta salah “ Aku sudah Lupa “  
           
14 January 2014
Herry Lesimanuaya

Januari 21, 2014 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad