Aku Sudah Lupa
Jangan tanyakan aku. Kenapa aku
terus melongok memandangmu Dengan sejuta pertanyaan bercabang di otakku.
Jangan tanyakan aku. Kenapa hanya
selalu ada tatapan hampa Yang sering kau dapati dari rona wajahku.
Haruskah aku katakan lantang
padamu ?
Atau masih kurangkah reaksiku
untuk menunjukan kalau aku sudah lupa.
Tentang kejadian ketika anak
kita masih beringus. Kejadian kala anak
kita masih senang merengek-rengek untuk selalu dekat denganmu.
Sehingga suatu saat kau
campakan aku. Wanita berkebaya lusuh dengan anak ingusan yang selalu rindu,
dengan pelukan tangan ayahnya yang ganas bak singa betina yang selalu kelaparan
melahap pipi wanita lemah sepertiku.
Masih ingatkah kamu tentang
pergimu tanpa meniggalkan sekeping uang, yang bisa kami pakai untuk menukar
secupa beras di pondok berdinding kayu itu.
Dan kini kau kembali diantara
temaram lilin yang hampir mati dalam satu malam jumat yang basah. kau datang
kembali di saat maafku mendekati habis. Dengan pipi penuh basah aku berujar di
depan wajahmu yang sesak dengan sadar sejuta salah “ Aku sudah Lupa “
14
January 2014
Herry
Lesimanuaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar